Bahagia: 100 Cara Mendapatkannya dalam Keluarga

>> 06 Februari 2010


Judul Buku       : Don’t Sweat The Small Stuff with Your Family: Jangan Meributkan Masalah Kecil Dalam Keluarga
Pengarang          : Richard Carlson, Ph.D.
Penerbit              : Gramedia, 1999
Jumlah hlmn      : 343
Harga                    : Rp. 32.500,00

Sekarang saya paham mengapa anak saya membanting hp saya atau memasukkan buku saya ke sampah jika saya membaca buku ketika mengasuh dia. Tips-tips Carlson sebenarnya sangat-sangatlah sederhana. Tips kecil namun bisa membawa perubahan besar dalam kebahagiaan kita dari hari ke hari jika kita belajar untuk menerapkannya.
Buku International Best seller ini saya beli dalam sebuah acara banting harga. Selain karena banting harga, juga karena saya telah mengenal kepandaian Richard merangkai kata dan tips-tips menariknya dalam buku Dont Sweat The Small Stuff in Love, Oleh karena itu, dalam acara banting harga Gramedia juga, saya turut membeli tulisannya yang lain: Dont Sweat The Small Stuff in Work, dan Don’t Sweat The Small Stuff for Mom karya istrinya (meski tak sebagus tulisan Carlson).
Inilah 100 tips bahagia yang dikemukakan Carlson:
“Orang-orang yang belajar untuk tidak memusingkan masalah-masalah kecil yang terjadi dalam kehidupan keluarga dan rumah akan memiliki ambang toleransi yang sangat lebar dalam hidupnya.”

“Seperti taman yang akan dipenuhi bunga di musim-musim yang baik, demikian pula rumah tangga kita akan berjalan mulus dengan menciptakan suasana emosi yang positif.”

“Memberikan waktu ekstra sepuluh menit untuk diri Anda dan keluarga Anda untuk setiap rencana yang dibuat.” “Kuncinya, bersiap-siap sedikit lebih awal daripada biasanya dan yakin bahwa Anda sudah siap sebelum memulai suatu pkerjaan lain.”

“Ingatlah, bila pasangan Anda bahagia dan merasa dihargai, ia akan selalu bersedia menolong Anda!”

“Belajarlah dari anak-anak bagaimana mereka hidup pada momen saat ini.” “Intinya, yang penting adalah tidak memberi porsi kelewat besar pada kecemasan, keprihatinan, penyesalan, kekeliruan, apa yang salah, hal-hal yang mengganggu anda, masa depan, dan masa lalu.” “Perhatian Anda sepenuhnya tertuju pada saat sekarang.”

“Kita dapat menjaga keselamatan emosi kita, paling tidak sebagian, dengan menghormati kebutuhan kita akan privasi.”

“Maafkanlah ledakan amarah Anda.”

“Dengarkanlah teman bicara Anda.” “Jadilah pendengar yang baik.”

“Berdamailah dengan pertengkaran.” “Pertanyaannya bukanlah apakah pertengkaran akan terjadi atau tidak, namun apa strategi terbaik dan yang paling bijaksana untuk menanganinya.”

“Anggaplah merawat dan membersihkan rumah seperti mengecat jembatan” (ket: di amerika jembatan dicat terus sepanjang tahun dan tidak pernah selesai)

“Jangan menjawab telepon” “pada waktu-waktu tertentu dapat menjadi keputusan yang sangat menentukan dan dapat mengurangi ketegangan di dalam kehidupan rumah tangga Anda.”

“Jalanilah hidup menurut kata hati.”

“Pegang janji Anda.”

“Tiap membeli barang baru, berjanjilah harus ada barang yang lain yang disingkirkan.” (ket: tentu saja agar rumah kita tidak penuh hehehe dan agar lebih hati-hati untuk membeli barang baru)

“Doronglah Anak untuk merasa bosan.”

“Perkirakanlah sesuatu akan tumpah.” “Masalahnya adalah kita sering mengfokuskan diri pada perkecualian yang tidak menyenangkan.” “Bila Anda mengharapkan sesuatu akan terjadi, maka Anda tidak akan kaget bila hal itu benar-benar terjadi.”

“Luangkanlah hari kosong pada kalender Anda.” “untuk diri sendiri, dengan derajat kepentingan dan komitmen yang sama dengan ketika Anda membuat janji dengan dokter atau teman baik Anda.”

“Jangan tunggu berita buruk untuk menghargai hidup Anda.” “Kita akan menghargai kehidupan yang biasa kita lalui.”

“Ubahlah beban menjadi humor.”

“Tanyakan pada diri sendiri: Pesan Apa yang sesungguhnya tersampaikan ke anak saya?” “Beberapa kualitas manusia yang penting dan berharga: keuletan, keberanian mengambil risiko, kesabaran, kemandirian—dapat menjadi terhambat karena tidak jelasnya cara kita berkomunikasi dengan anak.”

“Hargailah fase remaja.”

“Jangan biarkan Anda terganggu.”

“Faktanya adalah bahwa mengatakan, “Aku sayang kamu.” Akan membuat orang lain senang.” “Sungguh sederhana, tidak menyakitkan, dan gratis.” “Salah satu kalimat paling sakti di dunia.”

“Kembangkanlah tombol reset Anda.” “Dengan prosedur reset ini, kami dapat menata ulang dan memperoleh kembali sikap dan perspektif kami, sehingga memungkinkan kami untuk memulai dari awal lagi.”

“Coba ikut voluntary simplicity” “Penyederhanaan hidup yang dibuat berdasarkan pilihan, bukan berdasarkan kebutuhan.” “ Ini berarti Anda membatasi keinginan Anda bukan karena harus melakukannya tapi karena Anda menginginkannya.” “Kuncinya adalah, memandang secara jujur apa yang penting dalam hidup Anda.”

“Pertahankanlah hubungan baik.” “Waktu dan energi Anda adalah milik Anda yang paling berharga, oleh karena itu penting untuk menggunakan sebaik-baiknya dengan siapa Anda akan menghabiskan waktu.”

“Bersepakatlah untuk tidak sepakat.”

“Jangan merendahkan diri Anda sendiri.” “Problem dari merendahkan diri sendiri adalah Anda akan selalu menemukan kekurangan yang Anda cari-cari.” “bersikap kelewat kritis terhadap diri sendiri adalah tindakan yang paling keliru. Jangan menyerah, teruskan usaha untuk meningkatkan diri, kenali kelemahan Anda, lakukan semua yang bisa Anda lakukan untuk berubah.”

“Jangan lagi bertukar cerita yang mengesalkan.”

“Ciptakan teladan yang baik.” “Perbuatan kita akan diamati orang lain danmerupakan unsur penting yang mempengaruhi kesadaran orang-orang di sekitar kita.”

“Bersikaplah “tawakkal”. “Singkatnya ini berarti mau menerima dengan lapang dada dan tulus menerima segala kekacauan hidup.”

“Ciptakan ritual mementingkan diri sendiri.” “Strategi ini berasan dari pemahaman bahwa bila Anda menginginkan Apa yang Anda inginkan, dalam artian emosi, Anda boleh-boleh saja mengabaikan orang lain dan kebutuhan mereka.” “Yang penting adalah kesempatan itu milik Anda—kesempatan istimewa yang telah disisihkan untuk Anda.”

“Jika Anda mempunyai anak, singkirkan dulu agenda Anda.” “Cobalah untuk melihat kekakuan Anda sendiri, keterikatan mental Anda terhadap rencana Anda, cenderung membuat Anda stress.” “Semakin Anda terikat dengan agenda Anda, semakin sedikit yang sesungguhnya Anda kerjakan.”

“Penuhi rumah Anda dengan tanda cinta.” “dapat menjadi sesuatu yang indah, istimewa, artistik, lembut, atau ringan—sesuatu yang yang emngingatkan Anda akan cinta, kebaikan, kelembutan, dan kepedulian.”

“Jangan biarkan uang membuat Anda resah.” “Pertanyaannya bukannya apakah Anda memiliki uang atau tidak, tetapi apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kenyataan ini.”

“Mulailah hari Anda dengan cinta. Isilah hari Anda dengan cinta. Akhirilah hari Anda dengan Cinta.” “Gagasannya adalah mengingatkan diri Anda sesering mungkin, sepanjang hari, mengenai pentingnya mengisi hidup Anda dengan cinta sebagai prioritas puncak.”

“Jangan sekali-kali mengandaikan pasangan Anda (atau orang lainnya yang berarti) begitu saja.” “contoh: kita menganggap tugas kita lebih berat dari tugas mereka.” “Tidak ada hal lain yang membuat orang merasa lebih nyaman selain perasaan menghargai dan diperhatikan.”

“Batasilah keinginan Anda.” “berarti Anda membuat garis finish untuk daftar keinginan, kebutuhan, dan preferensi yang tiada batas dan terus menerus bertambah yang tampaknya mendominasi hidup kita.” ‘Mengingatkan bahwa Anda dapat bahagia –sekarang juga—meskipun belum mendapatkan semua hal yang Anda kira Anda inginkan dan butuhkan.” “Ada perbedaan antara melakukan yang terbaik dan selalu menuntut bahwa hidup haruslah lebih baik dari saat ini.” “Butuh usaha keras untuk menerapkan kebijaksanaan Lebih banyak tidak selalu lebih baik, Lebih banyak tidak akan membuatku lebih bahagia, atau aku sudah merasa cukup.”

“Biarkan sesekali mereka menang berdebat.” “Dipandang dari perspektif kualitas hidup, tak seorang pun yang benar-benar menang berdebat.”

“Cukup dengan menyadari kecenderungan untuk bercepat-cepat, dan mulai membuat sasaran untuk menjaga agar langkah Anda tetap waras, besar kemungkinan Anda menemukan cara memperlambat hidup, lebih tenang,dan bebas stress.” “Jika kita berusaha mengerjakan terlalu banyak hal, kita pada akhirnya akan sibuk kesana kemari dari satu hal ke hal yang lain.””Pada tahapan tertentu, biasanya kesibukan itu Anda ciptakan sendiri.”

“Jangan menjadi martir.”

“Jangan terpaku pada harapan Anda.” “tapi, mengurangi harapan tidak sama dengan menurunkan standar Anda.”

“Hargailah mertua Anda.” “berusaha memfokuskan diri pada apa yang bisa disyukuri.” “Jika Anda mencintai pasangan Anda, anda berutang sekali pada mertua Anda.”

“Kenalilah suasana hati dan kehidupan di rumah.”

“Pisahkan kerja dari hal-hal lain”

“Usahakan mengembangkan sikap penerimaan yang mutlak terhadap oranr-orang yang paling Anda cintai.”

“Jangan mempersoalkan kebiasaan sepele.”

“Jika seseorang menanyakan kabar Anda, jangan tekankan betapa sibuknya Anda.” “Katakan apa saja kecuali “saya benar-benar sibuk” Anda akan merasa gembira karenanya.”

“Maklumilah tetangga Anda.”

“Pahamilah kesulitan yang dialami oleh keluarga Anda.”

“Janganlah pergi tidur dengan hati marah.”

“Tanyakan pada diri sendiri, “Mengapa saya merasa berbeda dibandingkan orang lain?”

“Lepaskanlah keinginan menjadi orang super.” “tak perlu menjadi orang yang sempurna dan tidaklah mungkin dapat memuaskan hati setiap orang sepanjang waktu atau dalam setiap kesempatan.”

“Ingatlah, perbuatan lebih bermakna dari kata-kata.” “Kutipan favorit saya dari Ralph Waldo Emerson: “Apa yang kau lakukan begitu kerasnya sehingga aku tak bisa mendengar apa yang kau katakan.”

“Belajarlah memusatkan diri.”

“Jadilah orang yang tidak mudah terganggu.” “Sebagian besar reaksi kita yang berlebihan adalah di luar kesadaran kita.” “Jika kita selalu bersikap kaku dan tegang, begitulah yang akan terjadi.”

“Jadwalkan waktu untuk melakukan kebaikan.”

“Jangan menggunjingkan orang lain.”

“Adakan pertemuan keluarga.”

“Usahakan selalu menunjukkan penghargaan Anda.”

“Tempatkan setiap masalah pada perspektif masing-masing.” “Sebagian besar hal-hal yang membuat kita kalang kabut sebenarnya bukan masalah hidup atau mati yang sifatnya mendesak.” “Kitalah yang menentukan bagaimana respon kita.”

“Jangan terlalu memaksakan diri untuk berlibur.” “Karena mengharapkan kegembiraan di tempat lain dan di waktu yang lain, orang jadi melupakan betapa istimewanya dan betapa menyenangkannya hidup Anda sekarang.”

“Berbicaralah dengan penuh kasih sayang.”

“Duduk diamlah.” “Sering kita begitu sibuknya dan terpancang pada kesibukan hidup hingga melupakan betapa nyamannya Cuma duduk diam.” “peluang untuk bersantai dan mengisi pikiran dan tubuh.”

“Terimalah semua hal seperti apa adanya.” “Hidup itu mesti banyak-banyak menyesuaikan diri, dan semua orang harus ikut berjuang memperbaiki hidupnya dan berusaha keras meraih sasaran yang dituju.”

“Jagalah kesehatan Anda.”

“Utamakan mengatasi masalah perasaan.” “Perasaan tidak dapat ditunda (Victoria Moran)” “Kata ayah saya, “santai saja, semua hal bisa diganti kecuali kamu.”

“Jangan terlalu berlebihan menilai performa Anda.” “Solusinya adalah dengan memusatkan perhatian Anda sepenuhnya pada saat sekarang dan hanya membuat keputusan untuk melakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan dalam situasi yang bersangkutan.”

“Bayangkan ada orang lain di ruangan sedang mengawasi Anda.” “Mempertimbangkan bagaimana idealnya bila kita berhadapan dengan orang lain.” “Barometer batiniah yang selalu berupaya mengingatkan kit aagar tetap fokus pada sasaran dan nilai-nilai.”

“Camkanlah, keadaan lahiriah mencerminkan keadaan batiniah.”

“Ciptakan hubungan baru dengan seseorang yang telah Anda kenal.”

“Jagalah “serangan pikiran” Anda tetap terkendali.” “Menjadi pengamat pikiran Anda sendiri, ini akanmemungkinkan Anda menghentikan stress  dan frustasi segera setelah Anda melepaskan pikiran yang bersangkutan dan kembali ke momen sekarang.”

“Berhentilah membesar-besarkan beban kerja Anda.”

“Ingatkan orang lain untuk menghargai hidup.”

“Jangan terus menerus mengulangi kesalahan yang sama.” “Tiap ditanya resep keberhasilannya dalam wawancara, petenis terkenal Ken Rosewall mengatakan, “Saya membuat banyak kesalahan, tapi biasanya tidak mengulanginya.”

“Kenalilah saat seseorang tidak memahami sesuatu.” “Dalam banyak contoh, masalahnya bukan tidak ingin atau tidak bersedia melakukannya, hanya saja ia tidak paham apa yang anda suruh pada mereka.”

“Jangan mengharapkan anggota keluarga Anda memeperlakukan Anda sama seperti orang lain memperlakukan Anda.”

“Pergilah berkemah.”

“Berpikirlah dalam kerangka pikir “Anakku Guruku.” “Tanyakan pada diri sendiri: Kira-kira apa yang diajarkannya padaku?”

“Ingatlah bahwa bila mati Anda tidak akan membawa apa-apa”

“Milikilah badan amal favorit keluarga.”

“Bersikap sabarlah terhadap induk semang atau manager gedung tempat tinggal Anda.”

“Berolahragalah.” “Jika Anda tidak berolah raga, itu sama artinya Anda “bunuh diri!” Anda kehilangan salah satu cara mudah dan efektif menuju hidup yang lebih bahagia, kurang reaktif, dan lebih tenteram.” “Bermanfaat melepaskan endorfin, sat yang memiliki efek menenangkan pada otak dan tubuh Anda.”

“Buatlah perbaikan kecil-kecilan.”

“Sering-seringlah mengingtakan diri apa yang sesungguhnya diinginkan anak-anak Anda.”

“Jangan hanya membaca apa yang tersirat.”

“Berbicaralah dengan lembut.” “saya mengusulkan supaya Anda sedikit lebih peka mengenai efek suara Anda terhadap orang-orang di sekitar Anda.”

“Jadikan bercanda sebagai menu sehari-hari.” “Bercanda adalah ciri kegembiraan.”

“Pikirkan sesuatu yang Anda lakukan dengan benar hari ini.” ‘Kerjakan sebaik-baiknya yang ada dalam setiap aspek kehidupan, kemudian pasrahlah.”

“Temukan kesenangan kecil.”

“Ingatlah, hal-hal kecillah yang paling diingat di Masa Mendatang.”

“Jadilah teladan kedamaian.”

“Bersyukurlah Anda memiliki rumah.”

“Berhentilah mengeluhkan keluhan.” “mendengarkan orang lain mengeluh membuat saya stress” “Satu keluhan dapat diikuti keluhan yang lain.” “Berdamailah dengan fakta bahwa mendengarkan keluhan adalah kenyataan hidup.”

“Berdamailah dengan perubahan.” “Kita meiliki dua pilihan ketika harus menangani perubahan. Kita dapat melawannya dan bertahan, atau kita bisa tunduk dan merangkulnya.”

“Bertukar peranlah dengan pasangan Anda.” “untuk memperoleh kembali rasa syukur sekaligus membangkitkan belas kasih satu sama lain.”

“Terimalah kenyataan bahwa memang selalu ada sesuatu yang harus dikerjakan.” “Memang akan selalu demikianlah hidup.” “Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mendahulukan yang paling penting, memprioritaskan yang memang penting, dan mempertahnkan rasa humor.” “Lakukan apa yang anda bisa namun jangan membuat diri Anda merasa terbebani.”

“Bebaskan diri Anda dari barang rongsokan.”

“Tundalah kepuasan Anda.” “artinya adalah Anda mungkin melakukan sesuatu yang bisa jadi Anda tidak merasa perlu melakukannya atau berhenti dulu mengerjkan sesuatu sehingga Anda memperoleh balasannya nanti.”

“Ingatlah, badai pasti berlalu.”

“Perlakukan Anggota keluarga Anda seolah-oleh ini adalah saat terakhir bertemu mereka.”

Baik pak Carlson:-)

    Bookmark and Share

      © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

    Back to TOP