Intelektual Islam: Sebuah Peta Bumi dan Kumpulan Gagasan Syafi'i Maarif

>> 28 September 2008

Judul Buku : Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia
Pengarang : A. Syafiii Maarif
Penerbit : Mizan
Tahun terbit : 1993
Jumlah hlmn : 257 hlm

Hai, pecinta buku!

Buku milik ayah saya ini sudah saya baca bertahun-tahun yang lalu saat saya masih mahasiswa baru. Hari ini kebetulan saya ingin membuka-bukanya kembali, dan saya pikir informasi yang terdapat di dalamnya cukup menarik dan informatif untuk dibagi kepada Anda semua. Apalagi tampaknya buku ini sudah tidak beredar lagi. Selamat Membaca! Here are excerpts from the book:

“Islam bila dipahami secara benar dari sumbernya yang otentik, dapat ditawarkan untuk menjadi pilar peradaban alternatif bagi abad yang akan datang dengan syarat kita bersedia menghapuskan daki-daki sejarah yang melekat pada dirinya selama kurun waktu yang panjang dengan menempatkan Al Qur;an sebagai filternya yang paling utama.”

“Bila minyak bumi lenyap dari dunia, mungkin ada gantinya. Tapi bila Islam yang hilang, gantinya tidak akan ada lagi.” (Fazlur rahman)

“Bila dipetakan dalam tipologi kasar, barangkali kita dapat mengkatagorikan intelektual muslim sebagai berikut: Pertama, kelompok modernis dan penerusnya neomodernis muslim, kedua, kelompok neotradisionalis, Ketiga, Kelompok yang serba eksklusif Islam, dan Keempat, golongan modernis sekularis Islam.”

“Jika tiada cinta, dunia akan membeku.” (Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)
“Cinta adalah akar dari segala kebaikan dan keutamaan hidup manusia.”

“Kebekuan hati mempunyai banyak implikasi: Pertama, Lenyapnya kepekaan terhadap nilai baik dan buruk. Kedua, Hubungan persaudaraan yang semata-mata ditentukan oleh ‘kekuatan’ benda dan kepentingan profan lainnya. Dan ketiga, kerakusan, baik terhadap benda maupun kekuasaan.”

Cogito ergo sum (saya berfikir, oleh sebab itu saya ada), pemikiran descartes ini telah membawa barat untuk tidak lagi sibuk mengajukan pertanyaan “why” tapi cukup menumpukan perhatian pada masalah ”how”, masalah teknis tentang “bagaimana”


The Prince (Machiavelli) secara gamblang menolak prinsip moral bila dikaitkan dengan perilaku penguasa. “Seorang penguasa akan hancur bila senantiasa baik; ia harus secerdik fox (serigala) dan seganas singa.”

“Yang merisaukan tokoh-tokoh tentang masalah peradaban modern adalah adanya potensi dehumanisasi. Terjadi keterputusan rantai kemajuan material dan kemajuan moral.”

“Iqbal telah lama bersenandung untuk menciptakan sebuah sintesis antara penalaran (Barat) dengan ‘isyq (cinta) dari Timur.”

“Seorang ulul albab, disamping mampu mengintergrasikan kekuatan dzikr dan fikr (refleksi dan penalaran), juga mampu pula mengembangkan kearifan yang menurut Al Qur’an dinilai sebagai khairan katsiran (QS 2:269).”

“Manusia menurut Al Quran punya otonomi yang luas dalam merekayasa peradaban yang mereka inginkan.”

“..Yang tidak mereka lihat adalah bahwa tahun 2000 mungkin bukan pemenuhan dan puncak bahagia bagi suatu periode dimana manusia berjuang untuk kebebasan dan kebahagiaan, tapi (tahun itu) adalah permulaan satu periode berhentinya manusia sebagai manusia dan telah berubah menjadi sebuah mesin yang tidak berfikir dan tidak punya perasaan.” (Erich Fromm dalam The Revolution of Hope)

“Islam bukan saja pernah menggugat, tapi juga memberi alternatif peradaban yang lebih ramah dan manusiawi.”


“Al Quran dan sunah Nabi adalah filter paling tepat untuk kita pedomani. Oleh karena itu, al ruju’ ila Al Quran wa Al sunah (kembali kepada AL Qur’an dan Sunah) akan tetap relevan sepanjang sejarah, sekalipun bagaimana metodenya mungkin mengalami perkembangan dan perubahan.”

“Dalam rangka menciptakan suatu fondasi kesatuan umat di mana persaudaraan hakiki benar-benar menjadi kenyataan, ada dua hal yang harus ditempuh: Pertama, membersihkan kecenderungan-kecenderungan batin-intelektual kita yang selama ini mungkin didominasi oleh etik golongan, suku, dan ras dengan etik AL Quran yang dipelajari secara jujur dan bertanggung jawab. Kedua, menumbuhkan kesediaan untuk menilai secara kritis seluruh warisan intelektual dan kultural Islam melalui kritik sejarah, dengan ruh Al Quran di otak belakang kita.”

“Di mata Al Quran, tidak satupun kegiatan di wilayah kemanusiaan yang terlepas dari nilai kesalehan sebagai manifestasi dan pancaran iman yang khalish.”

“Umat teladan adalah umat yang berwibawa secara moral dan unggul secara intelektual.”

“Betapa sentralnya posisi ilmu dalam kehidupan manusia, Al Ghazali dalam Ihya, dengan cantik sekali melukiskan, “Sesungguhnya ilmu itu adalah kehidupan hati (yang membebaskan diri) dari kegelapan, kekuatan fisik (yang membebaskan diri) dari kelemahan; dengan ilmu seorang hamba dapat meraih posisi posisi terhormat dan stasion-stasion yang tinggi.”

“Dalam risalah Ikhwan Al Shafa, kita baca sebuah hadis yang berbunyi, “Belajarlah dari dunia dan jangan (hanya) lewat saja di atasnya.”

“Tanda seorang kafir adalah bahwa ia larut dalam cakrawala.
Tanda seorang mukmin ialah bahwa cakrawala larut dalam dirinya.”

Terima kasih Buya...

Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan keserasian Al Qur’an (volume 1: Pendahuluan dan Al Fatihah)

Judul Buku : Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan keserasian Al Qur’an (volume 1)
Pengarang : M. Quraish Shihab
Penerbit : Lentera
Tahun terbit : 2000 (cetakan IX 2007)
Jumlah hlmn : 624 hlm

Katanya, jika ingin "ngobrol" dengan Allah, sholatlah. Dan jika ingin obrolan kita dijawab, bacalah Al Qur'an. Dan ternyata bagi saya itu memang benar. Entah berapa kali ayat yang saya baca cocok untuk menjawab permasalahan/hal yang sedang saya pikirkan hari itu. Padahal saya tidak memilih ayatnya, melainkan hanya membaca secara urut setiap hari. Tapi kok kebetulan sering pas yaa.. Kebetulankah atau memang seperti kata pak Quraish, Quran itu bagai intan yang bisa mantul kemana-mana ya? Wow! menakjubkan... Btw, ajaklah quran berbicara dan kita akan menyaksikan keindahannya. Buku ini membantu kita melihat keindahan tersebut. Demikian pula dengan ke 15 jilid buku tafsir ini.
Meskipun saya temukan terkadang Shihab bisa menafsirkan dua hal secara berbeda atau bertolak belakang pada buku yang berbeda, berdasarkan konteks ketika dia menulis. Misalkan mengenai konsep penciptaan laki-laki dan perempuan.

Inilah 20 kutipan dari jilid 1 buku tersebut:.

“Al Qur’an al Karim adalah kitab yang oleh Rasul saw dinyatakan sebagai “Ma’dubatullah” (Hidangan Ilahi)”

“Memang, wahyu pertama memerintahkan membaca iqra bismi rabbika, bahkan kata iqra diulanginya dua kali, tetapi ia juga mengandung makna telitilah, dalamilah, karena dengan penelitian dan pendalaman itu manusia dapat meraih kebahagiaan sebanyak mungkin.”

“Keistimewaan Al Qur’an paling tidak dalam tiga aspek: ketelitian dan keindahan redaksinya, isyarat-isyarat ilmiahnya, dan pemberitaan hal gaib masa lalu dan masa yang akan datang yang diungkapnya.”

“Ambillah sebagai contoh kalimat aqim ash-shalah yang biasa diterjemahkan dengan “dirikanlah sholat”. Terjemahan ini bukan saja keliru, karena kata aqim bukan terambil dari kata qama yang berarti “berdiri” tetapi dari kata qawama yang berarti “melaksanakan sesuatu dengan sempurna serta berkesinambungan.”

“Menyadari sebab kesalahan adalah tangga pertama meraih sukses.”

“Ayat-ayat al Qur’an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya, dan tidak mustahil jika mempersilahkan orang lain untuk memandangnya, maka ia akan melihat banyak dibandingkan apa yang kita lihat.”

“Keserasian yang amat mengagumkan bagai kalung mutiara yang tidak diketahui mana ujung dan pangkalnya, atau seperti vas bunga yang dihiasi aneka kembang berbeda dan warna-warni tetapi pada akhirnya menghasilkan pemandangan yang indah.”

“Rasulullah saw mendekatkan gambaran besarnya rahmat Tuhan dengan bersabda, “Allah menjadikan rahmat seratus bagian. Dia menyimpan di sisi-Nya 99 bagian, dan diturunkannya ke bumi ini 1 bagian. 1 Bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk. (Begitu meratanya sampai-sampai satu bagian yang dibagikan itu diperoleh pula oleh) seekor binatang yang mengangkat kakinya karena dorongan kasih sayang, khawatir jangan sampai menginjak anaknya.” (HR Muslim)

“Hamd atau pujian adalah ucapan yang ditujukan kepada yang dipuji atas sikap atau perbuatannya yang baik walau ia tidak memberi sesuatu kepada pemuji.”

“Dia mengajar manusia untuk memuji-Nya dengan kata yang sangat sederhana. Apa yang diajarkan Allah ini sungguh singkat.”

"Seseorang yang menghayati bahwa Allah adalah Ar Rahman. Ia akan menjadi bagai matahari yang tidak kikir atau bosan memancarkan cahaya dan kehangatannya, kepada siapa pun dan dimana pun. Kalaupun terdapat perbedaan perolehan cahaya dan kehangatan, maka itu lebih banyak disebabkan oleh posisi penerima bukan pemberi, karena matahari selalu konsisten dalam perjalanannya serta memiliki aturan atau hukum yang tidak berubah.”

"Rasul SAW bersabda, “Allah berfirman, “Aku membagi sholat antara aku dan hamba-Ku separuh-separuh, dan untuk hambaku apa yang dia mohonkan. Maka apabila seorang hamba berkata Alhamdulillah Rabb al ‘alamin, Allah menyambut dengan berfirman,” Aku dipuja hambaku”, dan bila membaca Ar rahman ar rahim Allah berfirman, “Aku dipuji hamba-Ku.” Dan bila dia membaca Malik Yaum ad din Allah berfirman, “Aku diagungkan oleh hambaku.”, dan apabila membaca iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, Allah berfirman, “Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang dia mohonkan. Dan apabil aia membaca ihdina ash shirath al mustaqim shirath alladzina an’amta ‘alaihim ghair al maghdhubi ‘alaihim wa la adh-dhallin , maka Allah berfirman, “Ini untuk hamba-Ku dan bagi hambaku apa yang dia mohonkan.” (HR Muslim melalui Abu Hurairah)

“Iyyaka menunjuk pada persona kedua. Ini berarti ayat di atas mengajarkan untuk mengucapkan iyyaka menuntut pembacanya agar menghadirkan Allah dalam benaknya.”

“Tiga unsur pokok hakikat ibadah: 1) si pengabdi tidak menganggap yang berada dalam genggamannya sebagai miliknya. 2) segala usahanya hanya berkisar pada mengindahkan apa yang diperintahkan oleh siapa yang kepadanya ia mengabdi. 3) Tidak memastikan sesuatu untuk dia laksanakan kecuali mengaitkannya dengan izin dan restu siap ayang kepadanya dia mengabdi.”

“Kata kami atau kekamian dan kebersamaan yang digunakan dalam ayat adalah untuk: pertama, menggambarkan bahwa ciri khas ajaran islam adalah kebersamaan dan setiap muslim harus punya kesadaran sosial. Kedua, agar ibadah hendaknya dilakukan secara bersama-sama, jangan sendiri-sendiri.”

“Cahaya yang kita lihat sebelum terdengarnya letusan meriam, bukanlah penyebab meletusnya meriam” (David Hume) “Ayam yang selalu berkokok sebelum terbitnya fajar, bukan ia yang menerbitkan fajar itu.” (Ibnu Sina) “Apa yang terjadi, semua diwujudkan oleh suatu kekuatan Yang Maha Dahsyat lagi maha Mengetahui Super Reasoning Power.” (Einstein)

“Bantuan Allah yang didambakan akan datang melalui kerja sama antara manusia” “Allah menuntun setiap makhluk kepada apa yang perlu dimilikinya dalam rangka memenuhi kebutuhannya.”

“Tingkat petunjuk: Pertama, penciptaan dorongan untuk mencari hal-hal yang dibutuhkan. Kedua, Panca Indera. Ketiga, yang meluruskan kesalahan panca indera yaitu Akal”

“Empat tingkatan hidayah (Thahir Ibn Asyur): Pertama, potensi penggerak dan tahu, kedua, dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil, ketiga, hidayah yang tidak dapat dijangkau oleh analisis dan aneka argumentasi akliah, dan keempat, puncak hidayah, tersingkapnya hakikat-hakikat yang tertinggi.”

“Sirathal mustaqim adalah jalan orang-orang yang sukses dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.”

Oke dech. Makasih banyak Pak Quraish Shihab:-)

NB: Kalau ingin memiliki koleksi Tafsir Al Misbah, Informasi dan Layanan Antar Sampai Rumahnya dapat menghubungi 085868666570 / 08179406624 atau via email nur_beti@yahoo.com.

Mendidik Bayi Cerdas di Tahun Pertama

Judul Buku : Mendidik Bayi Cerdas di Tahun Pertama
Buku Asli : Growing Smart with Your Baby In The First Year
Pengarang : Karen McGill M. Ed
Jumlah hlm : 137 halaman
Penerbit : Prestasi Pustakaraya
Tahun Terbit : 2007

Hai, pecinta buku wanita!

Untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak saya, saya mengumpulkan beberapa buku tentang kecerdasan Anak. Dan buku ini adalah salah satu pilihan saya. Tidak ada pilihan lain selain untuk menerapkan saran-saran dan latihan yang terdapat di dalamnya, dan Alhamdulillah saya mendapati anak saya selain lucu dan menggemaskan seperti bayi-bayi lainnya, juga menjadi anak yang cerdas dan pintar. (Semoga bukan perasaan saya saja:-)) Here is the gem of the book:

“Di antara orang-orang dewasa yang tumbuh dewasa dengan cara yang khas, kepala mereka kurang lebih ukurannya tetap sama. Namun, di antara mereka, Anda mendapati orang yang sangat cerdas sebagaimana juga yang tidak cerdas. Jadi, bagaimana otak berkembang?”

“Jawaban untuk pertanyaan ini melibatkan dua hal: keturunan dan lingkungan.” “Dengan kata lain, otak tumbuh melalui proses yang disebut sebagai belajar.”

“Harus diingat bahwa perkembangan bayi dimulai jauh sebelum kelahiran. Dengan mulainya kehidupan, bayi terkunci dalam pola pertumbuhan progresif yang mantap dan bisa ditebak. Pertumbuhan ini timbul dalam empat kecakapan utama: fisik, mental, sosial, dan bahasa.”

“Segala sesuatu yang dialami bayi mempengaruhi pertumbuhan otak. Kita bisa menganggap otak sebagai serangkaian celengan, dimulai dengan celengan yang kecil, lalu secara progresif bertambah besar sampai cukup besar untuk menampung beratus-ratus koin.”

“Kelahiran bayi Anda merupakan momen pretasi, sukacita, perayaan dan kelegaan yang sangat besar.”

“Sebelum memulai kegiatan “mendidik” yang spesifik manapun, Anda harus memahami keunikan bayi/anak Anda terlebih dahulu: kekuatannya, kelemahannya, dan kepribadiannya.”

“Bayi yang baru dilahirkan tidak membutuhkan terlalu banyak barang. Pemberian terpenting yang bisa Anda berikan kepada bayi Anda sebagai tambahan dari nutrisi dan kehangatan yang secukupnya adalah cinta.”

“Rangsangan yang terlalu banyak, penanganan yang terlalu kasar, bisa mengacaukan otak bayi yang tengah berkembang. Ingat, pada beberapa bulan awal, sedikit adalah yang terbaik.”

“Bayi-bayi umumnya diklasifikasikan sebagai bayi “mudah”, “bayi “sulit untuk dirangsang”, atau bayi “sulit”

“Bayi cerdas dan anak-anak yang pandai merupakan produk dari lingkungan yang memberi nutrisi dimana pengalaman belajarnya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuan pribadi masing-masing anak.”

“Idealnya, kelahiran seorang bayi mendekatkan hubungan pasangan dalam lingkaran yang mengikat sebagai ibu, ayah, dan anak.”

“Interaksi awal yang kuat antara ibu dan bayi, lebih baik lagi saat kelahiran, memiliki pengaruh yang mencolok terhadap otak, emosi, dan perkembangan sosial bayi di masa depan, sebagaimana juga hubungan ibu dan anak secara menyeluruh.”

“Orangtua merupakan guru pertama dari seorang anak dan merupakan orang-orang yang paling penting dalam kehidupannya.”

“Setiap generasi orangtua menerapkan bagaimana ia sendiri dibesarkan ke dalam gaya mengasuhnya.”

“Ingat apa yang dilakukan orangtua Anda yang menyebabkan Anda merasa bahagia dan tindakan mereka yang melukai semangat Anda. Tirulah aspek positifnya dan cobalah untuk menghindari pengulangan kesalahan serta tingkah laku menyakitkan.”

“Orang tua yang berhasil adalah mereka yang merasa nyaman dengan diri sendiri.”

“Dengan memberikan perhatian, rangsangan, dan interaksi orangtua yang selayaknya, perkembangan bisa dipercepat dan titik tolak akan dicapai mendahului jadwal.”

“Setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing.”

“Pernyataan bahwa Anda tidak perlu bereaksi setiap kali bayi Anda menangis adalah mitos. Kalau tangisannya diacuhkan, tindakan itu mengajarkan kegagalan kepada bayi Anda.”

“Kalau Anda melihat bayi Anda melakukan apa yang menurut Anda pandai dan diinginkan, tunjukkan kegembiraan Anda, tertawalah, tersenyumlah, dan pujilah bayi Anda.”

Oke dech....:-)

Manajer Keluarga

Judul Buku : Manajer Keluarga
Buku Asli :
The Family Manager Takes Charge: Getting on the Fast Track to a Happy, Organized Home
Pengarang : Kathy Peel
Penerbit :Grasindo




Setiap kita adalah manajer keluarga, baik kita yang tengah berkarir atau hanya berfokus di rumah. Ditulis oleh seorang fulltime manager keluarga, buku ini menemani saya pada satu minggu awal perjalanan saya sebagai dokter jaga di sebuah klinik 24 jam di Tangerang 3 tahun lalu. Kata-kata positif kutipan utama pada banyak bagian buku ini, cukup bisa memberi inspirasi bagi banyak keadaan. Secara khusus, saran-saran praktisnya terkesan aplikatif dan membantu hari-hari saya di rumah setelah bertahun-tahun hidup di kost, untuk membantu orang tua saya mengelola rumah. Pemahaman akan keseimbangan intelektual, fisik, emosional, dan spiritual, serta besarnya kompleksitas tanggung jawab seorang manajer keluarga,memberikan kesan bahwa ibu rumah tangga atau manajer keluarga adalah “pekerjaan” yang sangat membanggakan. Meskipun saat ini saya belum mengelola rumah dan keluarga saya sendiri, tapi saya yakin saat sebentar lagi saya mengelola keluarga sendiri, buku ini akan membantu saya. Mungkin beberapa di antara anda para manajer keluarga telah menerapkan prinsip-prinsip dalam buku ini. Namun, bila Anda masih merasa butuh bantuan, semoga buku ini bisa memberi Anda masukan. Inilah 20 kutipan pilihan saya dari buku tersebut:

“Saya mengawasi pertumbuhan anak bukan hanya sebagai karya cinta dan kewajiban, tetapi sebagai suatu profesi yang menarik dan menantang seperti profesi lain yang terhormat di dunia dan sesuatu yang menuntut yang terbaik dari saya.” (Rose Kennedy)

“Mungkin saja Anda meraih atau meninggalkan karir tertentu, tapi yang lebih mungkin, Anda akan menjadi seorang Manajer Keluarga selama sisa hidup anda.”

“Dia adalah orang yang paling bahagia, baik dia seorang raja atau petani, manakala dia menemukan kedamaian di rumahnya.” (Goethe)

“Setiap hal positif yang kita lakukan untuk suami dan anak-anak, semua kita lakukan agar rumah kita menjadi rumah kaca tempat manusia yang tinggal di dalamnya bisa tumbuh dan mengembangkan seluruh potensi.”

“Sistem Manajemen Keluarga bukan soal bekerja lebih berat. Sistem ini mengenai cara bekerja lebih bijaksana (pendelegasian, pembinaan tim, penyederhanaan) sehingga Anda punya waktu lebih banyak untuk mengerjakan hal-hal yang Anda inginkan, hal-hal yang penting bagi Anda.”

“Bila tanpa rencana, maka hidup Anda akan ditindas oleh hal-hal yang mendesak.”

“Mempunyai keluarga bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab istimewa. Kita harus menangani sama seriusnya dengan sukses karier, karena rumah adalah tempat ketika sukses benar-benar berarti.”

“Kita tidak mampu melakukan segala sesuatu sendiri, itulah makna keluarga.”

“Untuk menjadi manajer keluarga yang efektif, Anda harus memahami bagaimana memberdayakan tim Anda untuk bekerja sama mencapai tujuan-tujuan bersama.”

“Jangan biarkan apa yang tidak bisa Anda lakukan mencampuri apa yang bisa Anda kerjakan.” (John Wwooden)

“Tambahlah kekuatan Anda, maka kelemahan Anda menjadi tidak relevan.” (Peter Drucker)

“Saya harus mengatur waktu, bukan diatur olehnya.” (Golda Meir)

“Jangan biarkan mulut Anda menulis sebuah ‘cek’ yang tidak bisa dibayar oleh badan Anda.” (Flip Wilson)

“Pekerjaan yang sulit sering merupakan pekerjaan mudah yang tidak Anda kerjakan pada waktu yang seharusnya.” (Bernard Meltzer)

“Seorang ibu mengaduk sebagian kecil dari dirinya ke dalam segala sesuatu yang dia masak untuk keluarganya.” (Marjorie Holmes)

“Kita membentuk rumah kita. Kemudian rumah kita membentuk kita.” (Winston Churchill)

“Buat semua sebisa Anda; berhemat semua sebisa Anda; dan memberi semua sebisa Anda.” (Herbert Hoover)

“Sebuah investasi dalam ilmu pengetahuan selalu membayar interest terbaik.”(Benjamin Franklin)

“Bila Anda membuat anak-anak bahagia sekarang, Anda akan membuat mereka bahagia dua puluh tahun karena kenangan akan hal ini.” (Kate Douglas Wiggon)

“Persahabatan dengan diri sendiri adalah yang terpenting, karena tanpa hal itu seseorang tidak akan menjadi seorang sahabat untuk orang lain di dunia.” (Eleanor Rosevelt)

Oke, Selamat membaca dan menerapkannya:-)

Thank you Kathy:-)

Makna Hidup: Bagaimana Menemukannya dalam Kehidupan dan Pekerjaan

Judul Buku : Lepas Dari Penjara Pikiran: Menerapkan Prinsip-prinsip Viktor Frankl di Tempat Kerja
Buku Asli:
Prisoners of Our Thoughts: Viktor Frankl's Principles for Discovering Meaning in Life and Work
Pengarang : Alex Pattakos
Penerbit : Kaifa
Jumlah hlm : 219 hlm
Tahun Terbit : 2006

Buku ini memiliki daya tarik bagi saya karena saya mengenal Victor Frakl dalam sebuah liputan dalam Oprah mengenai Kamp kematian NAZI di Jerman. Sikap optimis luar biasa yang ditunjukkan Victor Frankl dari dalam penjara itu telah menghasilkan buku-buku best seller seperti Man Search For Meaning dan The Doctor and The Soul. Sayang saya belum pernah menemukan buku-buku itu di Indonesia. Jadi, ketika kakak ipar saya membeli beberapa eksemplar sekaligus untuk dirinya dan sebagai hadiah untuk orang lain, saya langsung mencarinya di toko buku. Inilah 20 kutipan utama dari buku tersebut:

“Jika kita memiliki pekerjaan dan proyek-proyek bermakna, sistem kekebalan tubuh kita menjadi lebih kuat dari kekuatan degeneratif karena meningkatnya usia bisa diperlambat.” (Dr. Hans Selye, Penulis terkenal tentang stress)

“Antara stimulus dan respons, ada sebuah ruang. Di dalam ruang itu terletak kebebasan dan kekuatan kita untuk memilih respons. Di dalam respons kita terletak pertumbuhan dan kebahagiaan.” (Victor Frankl)

“Kita bisa menjadi produk dari keputusan-keputusan kita, bukan dari kondisi-kondisi kita.” (Stephen R. Covey)

“Hasil akhir dan cara adalah dua hal yang tak terpisahkan.” (Stephen R Covey)

“Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya.” (Covey)

“Kebebasan untuk, bukan kebebasan dari.”(Victor Frankl)

“Kita mendirikan dan membangun sebuah penjara, dan yang sangat mengenaskan adalah kita bahkan tidak bisa melihat dinding penjara ini!” (Deepak Chopra, Unconditional Life)

“Tujuh prinsip inti dari karya Frankl: (1) kita bebas memilih sikap, (2) kita dapat mewujudkan keinginan untuk mencari makna dengan berkomitmen terhadap nilai dan tujuan yang bermakna, (3) Makna bisa ditemukan dalam semua momentum kehidupan, (4) mengenali bagaimana kita bekerja melawan diri sendiri, (5) mengamati diri kita sendiri dari kejauhan, (6) mengalihkan fokus perhatian saat mengatasi situasi-situasi sulit, dan (7) menjangkau keluar dari diri kita dan membuat perbedaan di dunia.”

“Momen paling menyentuh jiwa kita adalah ketika kita sedang tak seimbang, bukan ketika sedang seimbang.“ (Thomas Moore, psikolog, dalam Care of the Soul)

“Saya yakin, bahwa dalam analisis final, tidak ada satu situasi pun yang tidak mengandung benih dari sebuah makna.” (Victor E Frankl)

“Kamu tidak perlu menderita untuk belajar. Tetapi jika kamu tidak belajar dari penderitaan yang tidak bisa kamu kendalikan, hidupmu menjadi sungguh-sungguh tidak bermakna.” (Victor E Frankl)

“Hidup menghadapkan kita pada labirin makna, jalan bermakna yang harus dilalui, begitu pula pekerjaan kita. Dan itu tidak selalu tampak.”

“Keinginan untuk mencari maknalah, bukan keinginan untuk mencari kesenangan atau untuk mencari kekuasaan, yang menerangi kehidupan kita dengan kebebasan yang sesungguhnya.”

“Kita menyambut kebebasan dalam memilih sikap di dalam pekerjaan saat memutuskan untuk tidak lagi menjadi bagian dari permasalahan dan menjadi bagian dari solusi.”

“Jalan terbaik untuk mewujudkan mimpi-mimpi Anda adalah dengan bangun! Dengan kata lain berarti bertindak!” (Phil Jackson, pelatih NBA, dalam bukunya Sacred Hoops)

“Optimisme yang sesungguhnya: (1) Memilih sikap positif tentang situasi yang dihadapi, (2) memilih sikap yang mendorong visualisasi kreatif tentang apa yang mungkin terjadi, (3) memilih menciptakan semangat untuk bertindak.”

“Meskipun tidak bisa sepenuhnya bebas dari berbagai kondisi dan situasi yang kita hadapi, hal penting adalah kita bisa memilih bagaimana meresponnya, setidaknya dengan memilih sikap kita.”

“Menemukan pesona di dalam pekerjaan, dampaknya yang menyebar dalam dunia kerja bisa sangat mengagumkan.” “Pekerjaan yang dilakukan seseorang bukanlah yang terpenting, melainkan cara orang tersebut melakukan pekerjaannya.”

“Pekerjaan kita merupakan cermin dari makna di dalam kehidupan kita. Pekerjaan biasanya mewakili wilayah kehidupan dimana keunikan seseorang muncul dalam kaitan dengan masyarakat dan karenanya memperoleh makna dan nilai. Namun, makna dan nilai tersebut terkait dengan pekerjaan orang tersebut sebagai bentuk kontribusinya terhadap masyarakat, bukan terkait dengan pekerjaan itu sendiri. (Victor E Frankl)

“UBUNTU, NGUMUNTU, NGABANTU (Bahasa Zulu): Semua manusia hanya menjadi manusia melalui manusia-manusia yang lain.”

Thank you Pattakos:-)

Mau Sarapan Pagi Di Tempat Tidur? Sekalian Aja Tidur di Dapur!

Judul :
Mau Sarapan Pagi Di Tempat Tidur? Sekalian Aja Tidur Di Dapur!

Buku Asli:
If You Want Breakfast In Bed Sleep In The Kitchen
Pengarang : Dave Meurer
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Jumlah hlm : 219 hlm
Tahun Terbit : 2005


Judul posting di atas saya tulis sama dengan judul bukunya karena memang sudah menarik. Buku ini merupakan hadiah dari suami saya sesaat sebelum karena kami menikah. Selain karena judulnya yang lucu, juga sebagai persiapan untuk kami menikah. Ternyata isinya benar-benar lucu dan menarik seperti judulnya. Judul babnya pun lucu, seperti, “Untung Ada Payudara.” Padahal ternyata membahas tentang istri yang menyusui. Saya sampai terkekeh-kekeh membaca beberapa bagian dari buku ini. Kalau Anda membaca postingan ini belum terkekeh, itu karena ini hanya mutiaranya saja. Cara ia mengembangkan topiklah yang memberi kesan lucu. Selamat membaca. Here is the gem of the book:

“Komitmen, sikap saling mempercayai, serta kasih mereka lebih mendalam dan kaya dibandingkan hari-hari penuh gairah di tahun-tahun pertama mereka sebagai pengantin baru”

“Jangan pernah melupakan hal yang seharusnya tak boleh dilupakan. Sebagian dari Anda bahkan harus diingatkan: bahwa Anda sudah menikah!!”

“Mengapa istri saya menikah dengan saya? Karena alasan yang sangat mirip dengan mengapa orang mendengarkan Louis Amstrong (penyanyi What A Wonderful Worls) bernyanyi: Karena mereka menyukai hal-hal lain mengenai dirinya.”

“Pernikahan yang berhasil bukanlah bila “pasangan yang sempurna” bersatu, melainkan bila seorang pria tak sempurna dan wanita tak sempurna bersatu, saling tergila-gila, belajar saling menyesuaikan diri, dan bahkan menikmati perbedaan masing-masing. Selain itu, bila Tuhan memakai Anda berdua untuk menyebabkan pertumbuhan dan kematangan.”

“Menikah hampir serupa dengan menjadi misionaris/pendakwah bagi suku yang Cuma terdiri dari satu orang.”

“Tuhan menggunakan hasrat seksual kita untuk menggerakkan kita menuju komitmen, rasa percaya, pengorbanan, kejujuran mutlak, dan berbagai hal yang kita alami dalam hidup pernikahan.”

“Tuhan menggunakan seks untuk membuai kita sampai kepada hal-hal lain yang benar-benar kita butuhkan—terhubung secara emosional, sikap tidak mementingkan diri sendiri, kesetiaan, dan latihan jantung yang luar biasa.”

“Seandainya menjadi ayah merupakan pekerjaan yang membosankan dan melelahkan serta membutuhkan segudang motivasi, seperti ketika menata ulang dapur atau membaca buku tebal War and Peace, Anda mungkin akan sanggup menempatkan seluruh umat manusia di pusat kota. Tetapi Tuhan sengaja menciptakan sistem dengan hasil akhir aktivitas paling seru di planet ini, yang seringkali menghasilkan anak-anak.”

“Tuhan memberikan kerinduan kepada kita untuk memiliki Anak.” “Saat kita memandang ke sekeliling dunia yang telah diciptakan Tuhan, kita melihat bahwa:

  1. kehidupan ingin hidup
  2. kehidupan ingin memanfaatkan diri lebih baik, dan
  3. kehidupan akan melakukan ini, entah kredit pajak anak dinaikkan atau tidak:-)

“Ini adalah kesaksian perihal Tuhan yang kreatif dan genius karena Dia mampu membuat seks begitu memuaskan hingga dapat mengatasi keengganan perempuan menghadapi sakit melahirkan selama 15 jam, ketakutan kaum pria untuk mengganti popok, dan bahkan melampaui kecerdasan suami maupun istri yang digabungkan.”

“Dalam kehamilan, si suami harus memerankan penjahat gila sekaligus pahlawan yang gagah berani itu (dalam cerita). Alur ceritanya sederhana saja: ia yang menyebabkan istrinya mendapat kesulitan, dan sebaiknya ia jugalah yang menyelamatkannya (menolongnya).”

“Saya belum pernah mendengar penjelasan tentang kebiasaan wanita hamil mengidam yang aneh-aneh. Selain fakta bahwa tubuhnya sedang mencari nutrisi agar janinnya sehat, saya punya firasat bahwa ini adalah salah satu dari sekian banyak “hal Ilahi”—seperti misalnya memastikan bahwa bayi-bayi kita membutuhkan bantuan untuk mengganti popok, padahal sebenarnya mudah saja bagi-Nya untuk membiarkan mereka menghirup Karbondioksida dan mengembuskan oksigen seperti tanaman pakis Anda.”

“Jadi, tampaknya Tuhan telah mengatur kehamilan sebagai semacam “tempat latihan pertama calon marinir” orang tua.”

“Sungguh berbahaya bila kaum pria berani menyinggung subyek ini (berat badan), dari jarak 100 meter sekalipun.”

“Ada cara untuk memutar mundur jam dan menangkap kembali saat saat itu (saat kita memiliki bayi), yaitu dengan mempunyai cucu.”

“Kaum pria begitu lebih sering berpikir tentang seks daripada kaum wanita, dan kaum pria secara genetis juga dirancang untuk jauh lebih mudah terangsang secara seksual.” “Mengapa Tuhan menciptakan perbedaan dalam hal itu antara laki-laki dan perempuan? Setidaknya ada tiga jawaban kunci:

  1. mencegah agar kita tak berkembang biak secepat kelinci
  2. kaum pria membutuhkan tarikan gairah yang kuat guna mengatasi kecenderungan alami kami untuk menghindari kedalaman interpersonal, dan
  3. memaksa kaum pria belajar cara berkomunikasi dan bertambah dewasa dalam hal-hal yang, bila tidak, akan membuat mereka rugi.”

“Yang menarik, semakin kaum pria bicara dengan jujur kepada orang yang mereka cintai perihal harapan, impian, ketakutan, dan kekhawatiran mereka, semakin mesra pula sikap wanita.”

“Kita sebenarnya orang yang akan lebih baik, bahagia, dan utuh begitu kita mengenal derita maupun sukacita pengungkapan diri, rasa percaya, serta sikap memberi dan bersandar pada orang lain. Hal-hal ini merupakan inti hubungan—termasuk hubungan dengan Tuhan sendiri.”

“Pernikahan akan jauh lebih memuaskan seandainya kita belajar berkompromi.” “Ada sepuluh kiat cemerlang dan penuh wawasan yang akan menyelamatkan kaum pria dari ketololan.” (baca sendiri dalam buku:-))

Thank you Dave:-)




Personality Plus For Couples: Memahami Diri Sendiri serta Orang yang Anda Kasihi

>> 27 September 2008

Judul : Personality Plus For Couples: Memahami Diri Sendiri serta Orang yang Anda Kasihi
Buku Asli:
Personality Plus for Couples: Understanding Yourself and the One You Love
Pengarang : Florence Littauer
Penerbit : Binarupa Aksara
Jumlah hlm : 393 hlm
Tahun Terbit : 2003


Sebelum membaca tulisan ini, pastikan kita telah mengenal Empat Tipe Kepribadian yang dikemukakan Littaeur sebelumnya. Jika belum membaca bukunya, Anda bisa membaca kilasannya pada postingan Personality Plus di katagori psikologi. Selain Personality Plus yang menjadi best seller di toko buku, buku ini secara spesifik membahas tentang bagaimana kiat-kiat menciptakan kehidupan pernikahan yang seimbang dengan memahami kepribadian satu sama lain, bagaimana mengelola kelebihan dan kekurangan kita, dan bagaimana memanfaatkan kepribadian kita untuk mendidik anak-anak. Baik bagi suami istri yang berkepribadian berlawanan, berbeda, ataupun sama.

Sangat menarik karena saya jadi menyadari latar belakang dari masalah dan perdebatan kecil ayah dan ibu saya, yang terselesaikan hanya dengan memahami karakter masing-masing. Saya pun maklum atas sikap ibu saya yang koleris kepada anak-anaknya, yaitu, “Kalau ibu berdiri, semua berdiri. Kalau ibu bergerak, semua bergerak”. Saya juga jadi sangat memahami dan tidak pernah ambil pusing mengapa suami saya (sang koleris sejati) melakukan atau mengatakan ini dan itu. Enjoy aja! Here are excerpt from the book:

“Ketika kita tidak memahami kepribadian, kita tidak dapat saling memahami dan mencarikan jalan keluar bagi perbedaan-perbedaan kita.”

“Pernikahan yang membahagiakan melindungi wanita dari risiko stroke dan serangan jantung setelah menopause. Sebaliknya, pernikahan yang menyengsarakan akan membuat Anda sakit. (USA Today, 12 Februari 2001)”

“Dibuktikan secara statistik, pasangan menikah sungguh hidup lebih lama, lebih bahagia, dan menjalani kehidupan yang lebih sehat.” (menurut Buku The Case for Marriage; telah diterjemahkan dengan judul Selamat Menempuh Hidup Baru—Penerbit Qanita)

“Allah menjadikan kita untuk mengisi kelemahan pasangan-pasangan kita, bukan untuk melelahkan kita dengan berusaha mengubah pasangan kita.”

“Salah satu prinsip kepribadian yang paling membantu adalah bahwa kita jatuh cinta dengan kekuatan yang kebalikan dari kita.” “Yang mengisi ruang-ruang kosong kita.”

“Struktur jantung kita memiliki kemiripan dengan keempat tipe kepribadian dasar. Dan sebagaimana keempat ruang sama-sama penting dalam sebuah sistem peredaran darah yang seimbang, keempat kepribadian juga penting bagi kondisi manusia yang seimbang.”

“Topik-topik tertentu secara alami tampaknya dapat membangkitkan perbedaan-perbedaan dalam kepribadian pasangan: Keuangan, Kegiatan sosial, seks, kebiasaan makan, kerja, dan peran sebagai orang tua”

“Kombinasi kepribadian apapun yang Anda miliki dengan pasangan Anda, mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan masing-masing dapat membawa Anda berdua pada kompromi yang membuat Anda sama-sama puas.”

“Yang berkepribadian sanguinis menginginkan seks yang spontan, kreatif, dan menyenangkan. Yang melankolis lebih suka seks romantis dengan lilin, bunga, serta musik untuk menyempurnakan suasananya. Yang koleris senang seks yang cepat dan tidak direncanakan. Yang berkepribadian phlegmatis lebih suka “seks acara khusus” pada hari libur, hari ulang tahun, dan acara khusus. Perlahan-lahan, penuh arti, dan tidak terlalu sering.”

“Yang berkepribadian sanguinis makan karena menyenangkan dan karena makanan yang membuat gemuk lezat rasanya. Yang melankolis senang merencanakan menu dan makan untuk menikmati hidangan yang benar-benar bermutu. Yang koleris senang hidangan cepat saji, tindakan serba cepat, dan penurunan berat badan yang cepat. Yang phlegmatis akan makan setiap kali atau apapun yang mudah dijangkaunya.”

“Sanguinis memandang kerja sebagai sesuatu yang jahat, tetapi bersedia bekerja keras kalau ada imbalan yang menyenangkan. Melankolis senang pekerjaan detil yang menuntut pemikiran serta konsentrasi. Kepribadian koleris adalah tipe yang mudah gila kerja. Phlegmati scenderung menunda-nunda pekerjaan yang sulit. Tanpa dorongan, mereka seringkali mengabaikan proyek-proyek kerjanya.”

“Percaya atau tidak, kepribadian yang berbeda-beda sesungguhnya malah dapat menguntungkan pernikahan.”

“Orangtua sanguinis suka bersenang-senang dan menjadi tontonan. Orang tua melankolis memandang upaya membesarkan anaknya sebagai proyek seumur hidup, dan demikian penuh dedikasinya untuk menghasilkan anak-anak yang sempurna. Orang tua koleris menjadi komandan dalam situasi apapun, memimpin keluarga tampakny alami bagi mereka. Koleris percaya bahwa kalau saja semua orang mengerjakan segalany amenurut cara mereka—seketika—kita semua bisa hidup bahagia selamanya. Orangtua phlegmatis memiliki sifat murah hati, tidak suka menonjolkan diri, rileks, sabar, simpatik, yang kita rasakan begitu dapat diterima sebagai ayah atau ibu.”

“Belajar bergaul dengan kepribadian yang berbeda bukan saja memungkinkan Anda tumbuh sebagai individu yang memperdulikan, tetapi juga kompromi-kompromi yang Anda capai akan membantu Anda berdua menjalani kehidupan yang lebih seimbang.”

“Kebanyakan pasangan tidak siap menghadapi kepribadian pasangannya. Mereka tidak sadar bahwa yang membuat mereka tertarik sebelum menikah dulu, malah bisa mengesalkan setelah menikah.”

“Salah satu cara terbaik untuk mencegah berubahnya kekuatan menjadi kelemahan adalah dengan menyadari keduanya.”

“Ketika dua kepribadian yang berbeda menikah, potensi kesalahpahaman cukup tinggi.”

“Salah satu berkat terbesar dalam memahami kepribadian adalah kemampuan untuk lebih dapat memenuhi kebutuhan satu sama lain.”

“Pasangan perlu mengenali kebutuhan masing-masing yang berbeda-beda dan tidak lagi mengharapkan pasangannya sama seperti dirinya sendiri.” “Ketika kita sadar bahwa pasangan kita bukanlah ingin menyakiti kita, kita menjadi bebas untuk menerima cara mereka mengasihi kita dan membantu kita bertumbuh.”

Yak tul! Makasih ya, Mrs Littauer :-)

Salam sukses

Beti



Personality Plus: Bagaimana Memahami Diri Orang lain dengan Memahami Diri Sendiri

Judul : Personality Plus: Bagaimana Memahami Diri Orang lain dengan Memahami Diri sendiri
Buku Asli:
Personality Plus: How to Understand Others by Understanding Yourself
Pengarang : Florence Littauer
Penerbit : Binarupa Aksara




Buku yang menjadi best seller di toko buku ini saya baca empat tahun lalu atas promosi dan pinjaman seorang teman kos. Setelah itu, setiap menemukan ciri kepribadian satu sama lain menjadi hal-hal yang lucu di dalam kos. Misalnya seorang teman tipe melankolis yang berwajah serius memberi nama di setiap barang miliknya (bahkan sampai hanger, BH dan celana dalam hehehe) dan merasa sangat bersalah hanya karena terlambat mengembalikan buku. Sebaliknya, saat mendapat kemalangan (jauh menuntun motor yang bannya bocor), saya bersama sesama sanguinis justru bersenang-senang dengan hal itu.

Saya juga jadi sangat memahami dan tidak pernah ambil pusing mengapa suami melakukan atau mengatakan ini dan itu. Enjoy aja! Karena sejak pertama berkenalan, saya langsung mengetahui bahwa suami saya adalah seorang koleris sejati. Hari ini buku tersebut kembali saya buka atas permintaan dari suami saya tersayang di Damaskus, Syria untuk menceritakan isi buku ini. Enjoy reading! Here is the gem of the book:

“Selain memiliki penampilan yang berbeda, tekstur rambut, warna mata, dan bentuk tubuh yang berbeda, orang juga memiliki kepribadian unik yang berbeda-beda.”

“Setiap orang lahir dengan pembawaan yang condong kepada satu (atau lebih) tipe kepribadian. Kebanyakan dari kita merupakan kombinasi dari dua kepribadian.”

“Memperkenalkan Empat Kepribadian yang Terkenal Ini:

Sanguinis (Kepribadian Populer), Label : Tukang ngomong
“Suka bersenang-senang, ceria, supel, menarik orang karena tampaknya selalu gembira.”
“Kebutuhan emosional: Perhatian, kasih sayang, dukungan, penerimaan (“beri aku dong!”)”
“Tak terorganisasikan” “Tanpa perencanaan dan perhatian kepada hal-hal yang terlalu rinci”
“Tak pernah bisa kemanapun tepat pada waktunya” “Sering meremehkan banyaknya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga terburu-buru pada menit-menit terakhir (hasil menjadi tidak rapi dan tergesa-gesa).”
“Semangat mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan spontan, sering membuat mereka bertindak tanpa berpikir, sehingga mengakibatkan masalah.”

Melankolis (Kepribadian Sempurna) “Label: Pemikir”
“Hasrat dasar : Kesempurnaan”
“Mendalam, pemikir, introspektif, serius, perfeksionis”
“Motto : “Kalau memang layak dikerjakan, kerjakanlah dengan benar”
“Sulit menerima kesalahan (kecewa dengan kenyataan dunia yang tidak sempurna)”
“Berorientasi pada tugas, cermat (perhatian terhadap detil dan perencanaan) dan terorganisasikan.” “Penuh pertimbangan dan peka (sehingga bisa mudah tersinggung)”

Koleris (Kepribadian Kuat), Label : Pelaku
“Kebutuhan emosional: rasa mengendalikan/menguasai, loyalitas, penghargaan, dan pengakuan atas prestasi-prestasi mereka.”
“Dalam kelompok, orang koleris cenderung menjadi pemimpin/presidennya, menjadikan tugas-tugas terlaksana, dan tidak membuang waktu dengan omongan sia-sia. Mereka adalah pemimpin dinamis.” “Hebat dalam memotivasi orang lain dan menyelesaikan pekerjaan”
“Motto: “Just Do It!” (Pokoknya kerjakan saja!); “Ayo selesaikan tugasnya!” “Kerjakan apa yang kukatakan sekarang juga. Ayo gerak!”
“Suka memberi nasehat cuma-cuma, nasihat yang tidak diminta. Karena mereka berasumsi bahwa kalau Anda melakukan suatu hal yang keliru, mereka mengetahui mengetahui cara yang lebih baik, dan Anda tentu mau menerima informasinya secepat mungkin.”
“Selalu sibuk dengan suatu kegiatan.”

Phlegmatis (Kepribadian Damai), Label : Penonton/pendamai
“Kebutuhan emosional: Kedamaian, harga diri, keberartian”
“Santai dan diplomatis” “Kepribadian yang manis, yang menyenangkan”
“Tidak suka risiko, tantangan, kejutan, dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap perubahan.”
“Berorientasi pada ketenteraman. Mencari kedamaian dan ketenangan serta cenderung menjadi negosiator ketimbang menjadi pejuang. Memiliki tingkat energi yang rendah”“Tidak merasa harus berbuat apa-apa, dan seandainya pun semua orang tidak berbuat apa-apa, mereka akan tetap saja mencukupkan dirinya.”


Good job, Mr. Littauer! Thank you...

Salam sukses

Beti

Wanita, Belajarlah Mencintai Dirimu!

Judul Buku : Wanita, Belajarlah Mencintai Dirimu: Menyayangi dan Memperhatikan Keluarga Tanpa Mengabaikan Diri Sendiri
Buku Asli :
Self-Nurture: Learning to Care for Yourself As Effectively As You Care for Everyone Else
Pengarang : Alice D. Domar, Ph.D, Henry Dreher
Penerbit : Qanita
Jumlah hlm : 400 hlm
Tahun Terbit : 2002

Finalis dari Books for a Better Life Award ini masuk dalam daftar “books that change my life” milik saya. Sebelum membaca buku ini, kehidupan saya kurang bahagia karena saya menjadi mahasiswa yang terlalu banyak membelanjakan diri dan waktu saya untuk orang lain dan aktivitas sosial, tapi saya melupakan diri saya sendiri. Setelah membaca buku ini, hari-hari menjadi begitu menyenangkan dan saya jadi merasa mempunyai kekuatan untuk memilih mengatakan tidak. Kini, setelah menjadi ibu dan direpotkan oleh berbagai urusan pekerjaan dan anak, saya tetap merasa selalu bahagia karena saya selalu mempunyai cara meluangkan waktu untuk menyayangi diri sendiri, walaupun hanya dengan mengambil nafas atau mandi dengan kesadaran penuh. Tentu saja karena saya mencintai diri saya sendiri:-). Selamat membaca! Jangan jadi lilin yang meleleh ketika menerangi orang lain. Terimakasih proffesor Domar, Anda tak hanya pandai mengajar di Fakultas Kedokteran Harvard, tapi juga penulis buku-buku yang hebat. Here is the gem of the book:

“Kebaikan apa yang dapat kau lakukan, kalau kau abaikan dirimu sendiri?” (Thomas A. Kempis)

“Kasih cinta mulia itulah yang membuat para ibu terbiasa menyuapi, sementara dirinya sendiri kelaparan.” (Ferne Cherne, Psikolog)

“Menyayangi diri merupakan pedoman turun temurun untuk merawat diri secara kreatif, emosional, dan spiritual.”

“Menyayangi diri tidak bisa dipandang sebagai sekedar sebuah teknik. Menyayangi diri merupakan komitmen selama hidup.”

“Wanita memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

“Setiap orang membutuhkan hubungan dengan orang lain dan kesendirian. Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan di antara keduanya.” (Lawrence LeShan, ahli psikoterapi)

“Menyayangi diri sendiri akan meningkatkan, bukan menghambat, keinginan kita yang besar untuk menolong orang lain.”

“Kekuatan tersembunyi itu diantaranya adalah: perencanaan, membuat prioritas, mencari jalan keluar, mencari dukungan, menenangkan diri, merenung dengan tenang, berpikir mandiri, keyakinan moral, mengungkapkan perasaan, sikap bijaksana, kejujuran, semangat juang, dan kecerdasan spiritual.”

“Dengan menyayangi diri setiap hari, akan tumbuh perasaan berharga dari dalam. Sekali perasaan itu tumbuh, Anda akan membuat keputusan yang benar tentang diri Anda. Menemukan keberanian untuk bertindak mengekspresikan diri dan melindungi diri Anda.”

“Kita tidak mungkin menyenangkan semua orang kalau kita juga berharap bisa menyenangkan diri sendiri.”

“Langkah-langkah merawat diri: (1) Merawat Tubuh, (2) Merawat Pikiran, (3) Merawat Emosi, (4) Merawat batin/jiwa.”

“Menyayangi tubuh menyangkut kegiatan dan gagasan berikut: melakukan pernafasan diafragma yang dalam, melakukan latihan relaksasi secara teratur, menata dan mengganti pikiran yang sifatnya mencela tubuh dengan pikiran yang lebih berwelas asih dan memaafkan, mensyukuri sensualitas dan kenikmatan seks, meninjau makanan dari sudut pndang yang sehat dan seimbang, menjaga kesehatan, memiliki rasa hormat yang dalam terhadap kesucian tubuh.”

“Metode merawat Pikiran: Teknik menata pikiran (agar bisa berpikir positif), ungkapan emosi dengan menulis buku harian, pernyataan positif dan doa.”

“Cinta saja tidak cukup.” (Bruno Bettelheim, psikolog austria)

“Kebaikan bagi wanita diidentikkan dengan pengorbanan diri.” “Identitas kita tergantung perasaan yang kita miliki dalam menjalani peran-peran tersebut.” “Saran: keseimbangan.” (Prof Carol Gilligan, In A different Voice)

“Menjadi ibu yang baik sering berarti menyadari bahwa kita tidak akan pernah bisa memenuhi semua kebutuhan anak-anak kita—fakta yang jelas dan mudah diterima akal sehat, tetapi sulit diterima oleh hati.”

“Kehidupan masa kanak-kanak akan kita bawa sepanjang hidup, seperti sebuah konsep cetak biru berisi keterkaitan emosi yang muncul kemudian.” (Maggie Scarf dalam Worlds: Life Inside The Family)

“Keluarga merupakan tempat berkembangnya pola reaksi emosional dan hubungan antar pribadi, menetapkan pola dan warna dari hubungan selanjutnya.” (Dr Theodore Lidz dalam The Person)

“Untuk mengubah sikap, pertama-tama kita harus bisa memahami bagaimana menangani rasa marah.” “Memiliki pedoman tentang cara mengungkapkan rasa marah secara sehat dan efektif akan sangat membantu.” “Berhenti/Bernafas/Berpikir tenang/Tentukan sikap”

“Menyayangi diri dalam sebuah hubungan intim memiliki dua dimensi, dan kalau diterjemahkan dalam bentuk janji, janji itu akan berbunyi seperti ini, “Saya akan berupaya untuk menyayangi diri saya dalam hubungan saya denganmu, dan saya akan berupaya merawat kita berdua sebagai sebuah pasangan.”

Terima kasih Alice Domar...
Wasalam
Salam sukses

Beti

Sholat Perdamaian: Risalah Kebebasan Individu dan Keadilan Sosial

Judul Buku :
Sholat Perdamaian: Risalah Kebebasan Individu dan Keadilan Sosial

Judul Asli : Risalah Ash Shalah
Pengarang : Mahmud Muhammad Thaha
Penerbit : LkiS
Tahun Terbit : 2001

Pernahkah Anda merasa kehilangan makna sholat Anda? Saya pernah dan saya tengah mengalaminya, ketika kesibukan menjadi ibu begitu menyita hati dan konsentrasi. Oleh karena itu, hari ini saya membuka ulang buku ini. Buku yang dulu tertemukan di meja seorang teman 6 tahun yang lalu. Karena halaman-halaman awal cukup membekas, saya membelinya. Kini, saya ingin memaknai kembali dan terus memaknai sholat saya. Dan benar, melalui buku ini, saya kembali menemukannya! Here is the gem of the book:

“Maknai Terus Shalatmu”

“Bertanyalah kepada dirimu: Apakah engkau senantiasa bersama-Nya? Kalau tidak, maka shalatlah! Sebab kamu berarti belum shalat!”

“Shalat itu gerakan. Gerakan dari lupa menuju sadar, dari jauh menjadi dekat, dari bodoh kemudian tahu.”

“Nabi saw bersabda, “Ada tiga urusan dunia kalian ini yang paling aku sukai; perempuan, wewangian, dan ketenangan jiwaku yang terberi di dalam sholat.”

“Shalat hanyalah sebuah metode yang apabila dipraktikkan terus menerus kita akan dapat melihat ke dalam diri, bertemu dengan jiwa kita sendiri, hidup berdampingan dengannya, mengenali, dan mewujudkan perdamaian dengannya.”

“Amal manusia tidak ada yang paling penting, paling sempurna, paling positif, bermanfaat bagi manusia maupun kemanusiaan melebihi aktivitas shalat.”

“Manusia berpindah-pindah dalam maqam-maqam kesempurnaan secara terus menerus.”
“Tauhid menuntut kita memandang semua makhluk bagaikan satu mata rantai yang saling terkait lingkarannya, meskipun ukuran lingkaran-lingkaran tersebut berbeda-beda.”

“Manusia harus mendekatkan sifat-sifatnya dengan sifat-sifat Allah. Hal ini terjadi berkat potensi pencerapan kesadaran akal yang terlatih dengan etos kebenaran (adab al-haq) dan etos kasunyatan (adab al haqiqah).”

“Allah menjadikan manusia sebagai pemisah tempat bertemunya dua kecenderungan. Dengan demikian, ia berada dalam ajang pergulatan yang tidak pernah berhenti antara dorongan jahat dengan dorongan baik. Pertumbuhan inilah yang menjadikannya lebih sempurna dari malaikat.”

“Para sejarawan mengatakan bahwa sejarah itu mengulangi dirinya sendiri, tetapi ia tidak mengulanginya dalam bentuk yang sama.”

“Kondisi terbaik rasa takut adalah apabila diimbangi dengan pengharapan”

“Ilmu kedokteran modern, fisiologi, melakukan kesalahan ketika menganggap hati itu hanya segumpal darah. Yang benar adalah sebagaimana dipegangi agama dan dalam hadist.”

“Hati merupakan rumah Allah. Ia merupakan tempat suci yang aman.”

“Upaya menyelamatkan diri dari rasa takut hanya dimungkinkan melalui ilmu, yaitu dengan mengetahui sesuatu secara nyata, membuka yang tertutup dari kita lantaran tabir-tabir kegaiban, sebab andaikata kita melihat kegaiban, niscaya hilanglah rasa takut.”

“Perdamaian tidak dapat terealisasi tanpa ada peradaban baru. Harus berupa peradaban dengan nilai-nilai internal yang subtil. Peradaban individu yang melalui perantara komunitas dapat mewujudkan kebebasan internalnya.”

“Islam mampu, berkat tauhid, menghilangkan kontradiksi antara kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu menyelaraskan dua kebutuhan tersebut dalam satu untaian.”

“Nabi bersabda: Agama itu praksis.”

“Individu yang dapat mewujudkan perdamaian dengan dirinya sendiri adalah orang muslim yang perihalnya nabi bersabda, ”Orang Islam yang sejati adalah orang yang semua muslim selamat dari lisan dan tangannya.”

“Apabila seorang hamba pandai mempergunakan sarana shalat, maka akan membantunya dalam memasuki posisi ridho kepada Allah. Ridho kepada Allah adalah pintu masuk penghambaan.”

Oke, Syukron Pak Mahmud :-)

Bookmark and Share

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP