Profit Berlipat Investasi Tanah dan Rumah
>> 10 Januari 2009
Judul Buku :
Profit Berlipat Investasi Tanah dan Rumah: Panduan Berinvestasi yang Tak Pernah Mati
Pengarang : Budi Santoso
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2008
Jumlah hlm : 152 hlm
“Teliti sebelum beli”. Tampaknya prinsip itu juga bisa diterapkan dalam berinvestasi. Oleh karena itu, saya membeli buku ini setelah saya dan suami memantapkan diri untuk berinvestasi melalui properti. Saya ingin memberi masukan kepada suami saya karena saya betul-betul sedang ketakutan bahwa ia akan memilih lokasi yang salah. Alhamdulillah, meskipun di desa, tapi akhirnya tanah yang kami beli seharga 800 juta (modal 200 juta), bisa laku 1,3 M karena kami jual dalam bentuk kavling dan lokasinya strategis, bahkan pojokan jalannya siap dibeli untuk POM bensin. Tentang buku ini, awalnya saya tidak mau membelinya karena masih dalam plastik di deretan buku baru, padahal saya pantang membeli karung dalam kucing. Tapi ketika saya ke toko buku lagi, saya melihat tumpukan buku ini sudah habis, dan menyisakan satu buku saja. Jadi mungkin itu untuk saya hehehe. Jadi saya tertarik dan membeli buku yang berisi tips-tips praktis dan berguna tersebut. Lumayan juga. Oke, here is someexcerpts from the book:
“Apapun tujuannya, apakah jangka pendek atau panjang, banyak orang yang memandang investasi pada properti lebih menarik dan lebih menguntungkan dibanding investasi di bidang lain.”
“Dalam ilmu real estate yang sedikit canggih, didebutkan bahwa yang menjadi pertimbangan dalam investasi properti ada lima hal, yaitu IDEAL (income, depreciation, equity build up, appreciation, dan leverage)”
"Benarkah investasi pada properti tidak akan merugi? Jawabannya adalah tidak selalu.”
“Dalam sistem angsuran kredit rumah, ada dua sistem yangbiasanya dilakukan oleh pihak bank, yaitu angsuran pembayaran di muka (in advance) dan di belakang (in arrear).”
“Berapa harga sewa yang wajar? Yang menjadi salah satu pertimbangannya adalah bahwa persoalan sewa menyewa rumah tidak bisa dilepaskan dari masalah pembangunan dan perencanaan kota, masalah, tanah, dan lain-lain, sehingga dalam menetapkan harga harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.”
"Sepuluh tahun terakhir, muncul fenomena menarik yang berkaitan dengan persewaan rumah. Nama popularnya function house, yang berbeda dengan villa,bungalow, atau cottage, digunakan untuk berbagai acara. Tarifnya dapat setara hotel berbintang. Sulit dipromosikan kecuali dengan cara getok tular (mouth to mouth).”
“Ada tiga kondisi jika penjual rumah mengharapkan harga yang relatif tinggi, yaitu ketika perekonomian sedang booming, permintaan lokal, atau ketika diminati pembeli.”
“Tips dalam membeli apartemen: faktor lokasi, harga beli, pembayaran tunai, biaya pemeliharaan, pengembang, keamanan dan kenyamanan, spesifikasi unit, manajemen properti, prospek, dan faktor psikologis.”
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, carilah agen properti yang profesional dengan ciri: mempunyai kantor, aturan dan persyaratan yang tertulis jelas (termasuk marketing fee), tenaga pemasaran yang handal, seta jejaring yang memadai.”
“Pada dasarnya, rumah maupun jenis properti yang lain dapat diasuransikan, asal memenuhi dua syarat yaitu harus punya financial value (dapat diukur dengan uang) dan harus punya insurable interest.”
Semoga bermanfaat.
Terima kasih, pak Budi Santoso!
NB: Artikel mengenai buku ini (dalam kemasan resensi) juga bisa didapatkan di www.vivanews.com
1 comments:
memotivasi sekali nih mba postingannya...
salam kenal,
Andri
http://www.iklan-sukses.com
Posting Komentar