Pendapatan Ekstra Lewat Model Investasi Orang Kaya

>> 25 Januari 2009

Judul Buku : Rich Dad’s Guide On Investing: Model Investasi Orang Kaya yang Tidak Dilakukan Orang Miskin dan Kelas Menengah
Judul Asli : Rich Dad’s Guide On Investing: What The Rich Invest, That Te Poor and Middle Do Not!
Pengarang : Robert T. Kiyosaki
Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 2005
Jumlah hlm : 543 halaman


Saya membeli buku ini ketika ingin belajar lebih jauh tentang investasi. Melengkapi buku larisnya Rich Dad Poor Dad, dalam buku ini Kiyosaki memberikan 16 pelajaran bagi investor. Intinya adalah bahwa kekayaan dan pendapatan itu akan datang selama kita memiliki visi untuk itu, rencana, dan menjalankannya. Semuanya dimulai dengan belajar membangun usaha dan berinvestasi lewat usaha-usaha kita. Namun demikian, setelah apa-apa yang ditulis buku ini, dalam pendapat saya, perlu diingat untuk tidak menjadi seorang kapitalis yang hanya berfikir akan keuntungan yang besifat materi saja. Materi bukanlah segala-galanya di dunia ini. Ada nilai-nilai yang lain yang harusnya lebih kita junjung.

Kalau Kiyosaki sering mengejek ayah miskinnya yang “hanya” seorang guru, maka saya justru memilih menjadi seorang guru karena dari 3 amal yang dibawa mati, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat hehehe. Saya memilih menjadi dokter juga karena alasan sosial kemanusiaan, meskipun dengan pendapatan sedang-sedang saja. Tapi karena saya ingin memberi yang lebih banyak untuk kegiatan-kegiatan sosial dan organisasi, maka saya juga punya bisnis dan mencari pendapatan dengan menjadi seorang investor, meski kecil-kecilan hehehe. Here is the gem of the book:

“Beberapa tahun yang lalu, saya bertanya kepada ayah saya yang kaya, “Nasihat apa yang akan bapak berikan pada kebanyakan investor?” “Jawabannya, “Jangan jadi orang biasa.”

“Alasan kita memiliki milyuner yang masih berusia dua puluh tahunan adalah bukan karena mereka membeli investasi. Mereka menciptakan investasi, yang disebut bisnis, yang ingin dibeli oleh jutaan orang.”

“Raihlah Tiga E (education, experience, dan excessive cash) dan kamu akan menjadi sophisticated investor.” “Canggih berarti kamu mempunyai kemampuan untuk mengetahui apa yang menjadikan satu investasi bagus dan yang lain berbahaya.”

“Ayah kaya sering mengatakan, “Uang akan menjadi apa pun yang kamu inginkan.” Yang ia maksudkan adalah bahwa uang datang dari benak kita, dari pikiran-pikiran kita.”

“Jika menyangkut masalah uang dan investasi, orang mempunyai berbagai alasan atau pilihan fundamental untuk investasi, yakni: agar aman, agar nyaman, atau agar kaya.”

“Jangan khawatir soal uang. Jika kita mengerjakan hal-hal yang tepat, banyak uang akan mudah diperoleh.” “Jangan membiarkan tidak beruang menjadi dalih untuk tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan.”

“Investor sejati memiliki rencana dan mempunyai aneka pilihan mengenai kendaraan-kendaraan dan prosedur-prosedur investasi. ” “Jangan berinvestasi sebelum kamu punya rencana.”

“Untuk mendapatkan uang tidak dibutuhkan uang. Yang dibutuhkan adalah kata-kata. Perbedaan antara orang kaya dan orang miskin adalah kata-kata mereka. Yang perlu dilakukan orang untuk menjadi kaya hanyalah meningkatkan kosakata finansialnya, dan itu gratis.”

“Menjadi kaya itu otomatis, jika Anda punya rencana bagus dan menjalankannya.” “Yang kita perlukan Cuma tahu apa yang kita inginkan, punya rencana, dan mengikutinya. Dengan kata lain, dibutuhkan hanya sedikit disiplin.”

“Dalam mengurusi rencana Anda sendiri, rencana yang paling efektif bagi Anda perlahan-lahan muncul. Jadi, bersabarlah. Namun, ambillah satu langkah setiap hari dan niscaya Anda akan mendapatkan peluang bagus untuk mendapatkan segala sesuatu yang Anda inginkan dalam hidup Anda.”

“Kunci awet muda adalah memutuskan kamu ingin jadi apa ketika dewasa, dan kemudian manjaga agar terus tumbuh. Tidak ada yang lebih tragis daripada melihat orang-orang yang bercita-cita lebih rendah daripada kemampuan mereka sebenarnya.”

“Pada saat kamu mulai menganggap waktu berharga dan bahwa waktu mempunyai harga, maka kamu juga akan semakin kaya.”

“Semakin sedikit uang yang ada di tangan seseorang, semakin kencang pula orang itu menggenggamnya. Aku sudah bertemu dengan banyak orang miskin yang memiliki banyak uang.”

“Orang-orang mengatakan investasi itu riskan karena: mereka belum terlatih untuk menjadi investor, kebanyakan investor kurang kendali atau tidak terkendali, dan kebanyakan orang berinvestasi dari luar, bukan dari dalam.”

“Jika kamu ingin kaya, kamu membutuhkan kecanggihan financial jauh lebih besar daripada sekedar bekerja keras dan menabung. Jadikan kuadran I (investor) yang terpenting. Bukan yang lain. Pilihlah untuk menjadi investor jika kamu dewasa nanti”

‘Aturan dasar investasi kedua adalah mengubah pendapatan hasil keringat menjadi pendapatan portofolio atau pendapatan pasif dengan cara seefefisien mungkin.”

“Bagaimana seorang investor mengurangi risiko? Jawabannya adalah menjaga segala sesuatu tetap sederhana dan memahami dasar-dasarnya. (dasar pengetahuan finansial)”

“Investor yang paling riskan adalah orang yang kehilangan kontrol atas laporan keuangan pribadinya. Investor yang paling riskan adalah mereka yang hanya mempunyai liabilitas yang mereka anggap sebagai aset, yang pengeluarannya sama dengan pendapatannya, dan yang sumber pendapatan satu-satunya adalah tenaga mereka sendiri. Mereka riskan karena sering menjadi investor yang nekat.”

“Ada hikmah tertentu yang tersembunyi di balik setiap kesalahan. Jadi semakin banyak kesalahan yang aku buat, dan yang aku pelajari denga meluangkan banyak waktu, semakin besar hikmah yang aku peroleh dalam hidup.”

“Jika kamu ingin kaya, kamu harus tahu kapan harus hemat dan kapan harus mengeluarkan banyak uang. Masalahnya, terlalu banyak orang hanya tahu bagaimana harus kikir. Itu ibarat berjalan dengan satu kaki.”

2 comments:

catatan kecil 25 Juni 2009 pukul 00.35  

Subhanalloh, saya kagum sekali dengan mba, seorang dosen, dokter, sekaligus family manager, salut… salut…
Ternyata masih ada wonder woman kayak gini…

Salam kenal aja, sungguh, mba telah menginspirasi saya, semoga saya bisa seperti mba (atau mudah2n lebih baik ^_^, amin…)

Salam kagum,
Sri Novi Fitriyani
Mahasiswa tingkat akhir sebuah PTS
Bandung

dr. Maftuhah Nurbeti, MPH 27 Juni 2009 pukul 02.02  

Terima kasih mbak Sri novi atas pujiannya:-). Saya belum apa-apa, masih belajar, belum teruji dan belum terbukti karena baru berumah tangga 3 tahun. Banyak perempuan lain yang lebih hebat yang saya lihat terbukti berhasil mendidik anaknya menjadi orang-orang yang berhasil. Apakah bekerja atau tidak, saya kira semua wanita mau tidak mau harus jadi manajer bagi keluarganya, dengan jumlah "departemen" (alias urusan) yang banyak (keuangan, pendidikan, dll). Seperti yang pernah dibahas dalam buku yang pernah juga saya posting ("Manajer Keluarga").

Oke semoga sukses yach

Bookmark and Share

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP